ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN
KOMPENSASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok)
Oleh
Siska Yulia Defitri, SE. M.Si
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UMMY
Abstract
The problem in this research are: 1) Is the work environment affect the
job satisfaction of employees at PT. Like Dawn Ltd. Solok branch? 2) Is the
compensation effect on job satisfaction of employees at PT. Like Dawn Ltd.
Solok branch? 3) Is the work environment and compensation effect on job
satisfaction of employees at PT. Like Dawn Ltd. Solok branch?
Based on the results of the study found 1) the working environment have a
significant effect on job satisfaction of employees at PT. Like Dawn Ltd.
Solok branch, as evidenced by the significant value of 0.001 which is smaller
than the specified error rate is 0.05 (sig. <Α0,05), meaning that the
first hypothesis can be accepted. 2) Compensation significant effect on job
satisfaction of employees at PT. Like Dawn Ltd. Branch Solok, proven significant
value of 0.000 which is smaller than the specified error rate is 0.05 (sig.
<Α0,05), meaning that the second hypothesis is proven. 3) The working
environment and compensation jointly significant effect on job satisfaction
of employees at PT. Like Dawn Ltd. Solok branch, is evident from the
significant value of 0.000 which is smaller than the specified error rate is
0.05 (sig. <Α0,05), so that the third hypothesis can be accepted.
Keywords : Work Environment, Satisfaction,
Compensation
|
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, persaingan bisnis yang
dihadapi oleh perusahaan semakin kompleks sehingga menuntut perusahaan untuk
memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam bersaing.
Di dalam perusahaan terdapat orang-orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
yang berbeda, bekerja secara bersama-sama sehingga menimbulkan hubungan yang
nantinya ditujukan untuk mewujudkan kepentingan dan tujuan bersama, dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.
Pada dasarnya tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan adalah untuk penciptaan kekayaan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan dan pengendalian aktivitas yang
baik, sehingga setiap karyawan harus dimotivasi dan diarahkan untuk melakukan
apa yang telah ditetapkan dan dikoreksi jika menyimpang dari tujuan semula.
Dalam hal ini pihak manajemen yang bertanggung jawab dalam melakukan
pengendalian perusahaan agar dapat terlaksananya kegiatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.
Pengendalian
manajemen merupakan satu dan beberapa aktivitas perencanaan dan pengendalian
yang terjadi dalam suatu organisasi. Beberapa aktivitas yang termasuk dalam
pengendalian manajemen seperti membuat perencanaan aktivitas yang akan
dilakukan, melakukan koordinasi, komunikasi, mengevaluasi informasi, pembuatan
keputusan yang menyangkut apakah suatu aktivitas sudah dilakukan dalam rangka
mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut dengan tujuan untuk
merubah perilakunya.
Dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan, maka diperlukan suatu proses sebagai perangkat yang dilakukan dalam
rangka memastikan organisasi bekerja untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Proses ini akan dapat berhasil apabila
adanya partisipasi dan kontribusi dari seluruh manajer dan karyawan yang ada
dalam perusahaan.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan. Karyawan memegang peran utama sebagai operator dalam pengelolaan
berbagai sumber daya (mesin, modal, dan bahan baku) yang dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya produktivitas karyawan
akan terkait dengan semangat dan kepuasan dalam bekerja. Karyawan yang merasa
puas akan mampu memberikan hasil yang lebih besar dari yang diharapkan, dan
akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya, karyawan yang kepuasan
kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan
membosankan sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan.
Secara umum kepuasan kerja dapat diartikan
sebagai bentuk ungkapan perasaan baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan yang dialami oleh seorang karyawan terhadap pekerjannya. Kepuasan
kerja diperoleh bila ada kesesuaian antara ciri-ciri pekerjaan dengan keinginan
para pekerja. Indikator kepuasan kerja, biasanya dikaitkan dengan tingkat absensi,
tingkat perputaran tenaga kerja dimana kedua hal tersebut merupakan biaya yang
tinggi dalam organisasi. Sehingga harus dipahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang
karyawan di dalam suatu perusahaan. Salah satu faktor dapat mempengaruhi
kepuasan kerja tersebut adalah lingkungan kerja. Hubungan kerja yang erat dan
saling membantu antara sesama pegawai, antar bawahan dengan atasan akan
mempunyai pengaruh yang baik pula terhadap kepuasan kerja karyawan.
Demikian pula halnya dengan faktor kompensasi yang juga dapat
membentuk kepuasan dalam bekerja bagi karyawan, sebab kompensasi yang diberikan
perusahaan merupakan hasil setelah melakukan pekerjaan. Kesesuaian antara
besarnya tanggung jawab dan besarnya kompensasi yang diberikan menjadi bahan
pertimbangan bagi karyawan untuk menerima atau menolak suatu pekerjaan.
Demikian pula halnya dengan PT. Suka Fajar
Ltd Cabang Solok yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak di tiga bidang
yakni penjualan (sales), penyediaan
berbagai onderdil mobil (sparepart)
dan fasilitas bengkel (service).
Sebagai perusahaan yang kegiatannya di bidang perdagangan dan jasa, maka
kepuasan kerja karyawan merupakan faktor yang harus dipenuhi perusahaan. Hal ini
mengingat bila karyawan merasa puas dalam melakukan pekerjaannya, maka berarti
hasil kerjanya akan lebih baik.
Sejalan dengan hal tersebut, dengan
luasnya bidang usaha yang dijalankan perusahaan, maka sudah tentu dibutuhkan
organisasi yang kondusif guna menciptakan manajemen organisasi yang
memperhatikan aspek sumber daya manusia secara utuh. Apabila setiap karyawan
PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok dapat terpenuhi kebutuhan baik secara fisik
maupun psikis, mereka akan mempunyai motivasi kerja yang tinggi, kemudian
motivasi kerja akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pegawai dan pada
gilirannya akan meningkatkan hasil kerjanya.
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya
seperti yang dilakukan Widodo (2008) dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja Pada Hubungan Antara Kompensasi dan
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Studi pada Kantor Pelayanan Pajak
Salatiga, yang menemukan terdapat pengaruh positif kompensasi dan
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja aparatur Kantor Pelayanan Pajak Salatiga.
Pengaruh signifikan positif kepemimpinan terhadap kepuasan kerja aparatur
Kantor Pelayanan Pajak Salatiga diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik.
Demikian pula halnya dengan penelitian Ruvendi (2005) yang menemukan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel imbalan dengan kepuasan
kerja karyawan, kemudian juga ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara
variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan serta terdapat adanya
pengaruh yang signifikan antara variabel imbalan dan gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan.
1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang
telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd.
Cabang Solok.
2.
Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok.
3.
Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok.
II.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
H1 : Lingkungan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka
Fajar Ltd. Cabang Solok.
H2 : Kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar
Ltd. Cabang Solok.
H3 : Lingkungan
kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok.
II. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk membahas
permasalahan dalam penelitian ini meliputi :
Jenis Penelitian
Penelitian
ini termasuk ke dalam bentuk penelitian kausal. Menurut Istijanto (2008: 21) yang dimaksud dengan penelitian
kausal adalah riset yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau
hubungan yang mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang
diteliti.
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan
subjek penelitian, Arikunto (2006: 130). Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT. Sukafajar
Ltd. Cabang Solok. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah atau
karakteristik yang dimiliki oleh populasi, Sugiyono (2004: 73). Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik total sampling, artinya seluruh populasi
dijadikan sampel, yaitu berjumlah 51 orang.
Identifikasi dan Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini
dibedakan menjadi :
1.
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah varibel yang
mempengaruhi variabel lain atau disebut juga sebagai variabel penyebab dengan
lambang X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
a.
Lingkungan Kerja (X1)
Lingkungan kerja merupakan situasi dan kondisi yang dialami oleh
seorang karyawan di dalam perusahaan. Variabel lingkungan kerja indikator pengukurannya mengacu pada
penelitian Vemmylia (2009:10)
yaitu hubungan personal, kondisi kerja serta sarana dan prasarana
Variabel
lingkungan kerja terdiri dari 20 pernyataan yang diukur dengan menggunakan
skala likert dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5
b.
Kompensasi (X2)
Kompensasi merupakan balas jasa yang
diperoleh seorang karyawan setelah melakukan berbagai pekerjaan. Indikator pengukuran dari variabel
kompensasi ini mengacu pada pendapat Riduwan
(2008: 203) yaitu gaji pokok
dan insentif.
2.
Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dengan lambang Y. Dalam
penelitian yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja
adalah perasaan menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dialami karyawan terhadap pekerjaan mereka. Indikator pengukuran variabel kepuasan
kerja mengacu pada pendapat Istijanto
(2008: 182), yaitu tertarik dengan pekerjaan, kenyamanan dalam bekerja,
peluang untuk maju, serta memiliki antusiasme tinggi.
Metode Pengumpulan Data
Untuk
mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data, maka digunakan metode
berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan bertujuan
untuk memperoleh teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti dengan
memanfaatkan berbagai literatur seperti buku-buku, penelitian-penelitian
sebelumnya, dan dokumen lainnya sebagai pedoman antara hasil yang diperoleh di
lapangan dengan teori yang dipelajari.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pengumpulan data melalui penelitian
lapangan ini dapat dilakukan melalui pembagian angket kepada responden untuk
memperoleh data primer yang berhubungan dengan variabel yang diteliti pada PT.
Suka Fajar Ltd. Cabang Solok.
Metode Analisa
Analisa
kuantitatif ini digunakan formula statistik, dan akan diolah dengan menggunakan
software komputer berupa program SPSS
(statistical product service solution)
versi 17.0 for windows. Adapun analisa statistik yang dimaksud adalah :
a. Pengujian Instrumen
Dalam rangka menguji instrumen penelitian ini, digunakan uji validitas
dan reliabilitas
b. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi linear cocok digunakan atau
tidak. Bila syarat tidak dipenuhi akan berakibat koefisien-koefisien regresi
memiliki standard error yang besar. Selain itu, bila
prasyarat analisis tidak terpenuhi akan menyebabkan statistik yang dihasilkan
tidak akurat. Uji prasyarat analisis yang akan digunakan meliputi :
1)
Uji Normalitas
2)
Uji Autokorelasi
3)
Uji Multikolonieritas
4) Uji
Heteroskedastisitas
c.
Pengujian Hipotesa
1)
Regresi Berganda
Regresi
berganda merupakan analisis statitistik bertujuan untuk menentukan arah
keterkaitan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut, Hasan (2002: 253) :
Y = a + b1X1
+ b2X2 + e
Di mana:
Y = Kepuasan Kerja
a = konstanta, nilai Y sebesar a, ketika X = 0
b1, b2 = Koefisien masing-masing variabel
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Kompensasi
e = Standar error
2) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi
digunakan untuk melihat variasi variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan
oleh variasi variabel independen (X) secara bersama-sama. R2
terletak antara 0 dan 1, jika nilainya mendekati 0 berarti tidak ada pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilainya
mendekati 1 maka terdapat pengaruh yang kuat antara variabel independen
terhadap variabel dependen, Ghozali (2007: 83).
3) Uji t (t-test)
Uji t
bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Bila signifikansi nilai t-hitung yang
diperoleh dari hasil analisa regresi berganda kecil dari alpha 5%
, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
4) Uji Bersama-sama (uji F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Apabila
nilai signifikansi F-hitung kecil atau
sama dengan a = 5% berarti variabel bebas secara serempak
berpengaruh terhadap variabel tidak bebas
IV. HASIL
4.1. Pengujian t-test
4.1.1. Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja
Untuk melakukan pengujian
hipotesis antara variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dapat
diuraikan pada tabel 4.12 berikut dengan memperhatikan nilai signifikan, maka
diperoleh ringkasan hasil pengujian hipotesa seperti berikut :
Tabel 4.1
Ringkasan Hasil Pengujian t-test Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Suka Fajar Ltd
Cabang
Solok
Variabel Terikat
|
Variabel Bebas
|
Β
|
t-hit
|
Signifikan
|
Kepuasan Kerja (Y)
|
Constant (α)
|
31,900
|
2,297
|
0,026
|
Lingkungan Kerja (X1)
|
0,577
|
3,382
|
0,001
|
|
R
|
0,435
|
|||
R2
|
0,189
|
Sumber:
Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.1 di atas
diketahui bahwa variabel lingkungan kerja diperoleh t-hitung sebesar 3,382
serta tingkat signifikan pada level 0,001, artinya level of significant 0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja (X1) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu hipotesis pertama (H1)
yang diajukan dalam penelitian dengan pernyataan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja dapat diterima.
4.1.2. Pengujian Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja
Sementara itu, untuk melakukan
pengujian hipotesis antara variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja dapat
diuraikan dari tabel 4.2 berikut dengan memperhatikan nilai
signifikan, maka diperoleh ringkasan hasil pengujian hipotesa sebagai berikut :
Tabel 4.2
Ringkasan Hasil Pengujian t-test Pengaruh Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Suka Fajar Ltd
Cabang
Solok
Variabel Terikat
|
Variabel Bebas
|
Β
|
t-hit
|
Signifikan
|
Kepuasan Kerja (Y)
|
Constant (α)
|
-2,104
|
-1,634
|
0,109
|
Kompensasi (X2)
|
0,977
|
63,179
|
0,000
|
|
R
|
0,994
|
|||
R2
|
0,988
|
Sumber:
Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa
variabel kompensasi diperoleh t-hitung sebesar 63,179 serta tingkat signifikan
pada level 0,000, artinya level of significant
0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X2)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu
hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian dengan
pernyataan kompensasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dapat diterima.
4.2. Pengujian Secara Bersama-sama (F-test)
Untuk
menguji hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini yaitu pengaruh
secara bersama-sama antara variabel lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan
kerja, maka dapat dilihat dari ringkasan hasil analisis regresi sebagaimana
yang diperlihatkan pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3
Ringkasan Hasil Pengujian t-test Pengaruh
Lingkungan Kerja
dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada
PT. Suka Fajar Ltd Cabang Solok
Variabel Terikat
|
Variabel Bebas
|
Β
|
t-hit
|
Signifikan
|
Kepuasan Kerja (Y)
|
Constant (α)
|
4,766
|
2,718
|
0,009
|
Lingkungan Kerja (X1)
|
0,047
|
2,152
|
0,036
|
|
Kompensasi (X2)
|
0,962
|
58,912
|
0,000
|
|
F-hit
|
2145,896
|
0,000
|
||
R
|
0,994
|
|||
R2
|
0,989
|
Sumber:
Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa
nilai F adalah sebesar 2145,896 dengan tingkat
signifikansi 0,000, nilai signifikansi ini berada jauh di bawah tingkat
kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa dua
variabel bebas yaitu lingkungan kerja (X1) dan kompensasi (X2)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT.
Suka Fajar Ltd Cabang Solok. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis ketiga (H3)
yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan
diterima.
4.3. Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui arah keterkaitan
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil
estimasi data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil regresi linear
berganda seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Ringkasan Hasil
Regresi
Keterangan
|
Koefisien Regresi
|
Standard
Error
|
Konstanta
|
4,766
|
1,753
|
Lingkungan Kerja
|
0,047
|
0,22
|
Kompensasi
|
0,962
|
0,16
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan ringkasan hasil perhitungan regresi linear berganda seperti terlihat
pada tabel di atas, maka dapat dibuat persamaan regresi yaitu:
Y =
4,766 + 0,047 X1 + 0,962 X2
(1,753) (0,22) (0,16)
Di mana : Y =
Kepuasan Kerja
a =
Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi dari masing-masing
variable
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Kompensasi
e = standard error
Dari persamaan di atas diketahui bahwa konstanta (a) diperoleh sebesar
4,766. Angka ini berarti bahwa tanpa adanya lingkungan kerja yang mendukung dan
tanpa adanya pemberian kompensasi (lingkungan kerja dan kompensasi sebesar 0
satuan), maka kepuasan kerja akan tetap sebesar 4,766 satuan dengan standar
error sebesar 1,753. Sedangkan koefisien regresi (b1) variabel
independen pertama yaitu lingkungan kerja diperoleh nilainya sebesar 0,042
satuan dengan standar error-nya adalah 0,22. Angka ini berarti bahwa bila
lingkungan kerja mengalami kenaikan satu satuan, maka kepuasan kerja tersebut juga
meningkat sebesar 0,042 satuan. Sedangkan koefisien regresi untuk variabel
independen kedua (b2) yaitu kompensasi ditemukan angkanya sebesar
0,962 dengan standar error-nya sebesar 0,16. Artinya bila kompensasi
mengalami kenaikan sebesar satu satuan, kepuasan kerja juga meningkat sebesar
0,962 satuan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu lingkungan kerja
dan kompensasi memiliki pengaruh yang searah dan positif terhadap kepuasan
kerja. Hal ini berarti bahwa karyawan akan merasa puas dengan bila didukung
oleh lingkungan kerja yang kondusif dan adanya pemberian kompensasi. Kondisi
ini akan berlaku dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja
selain variabel lingkungan kerja dan kompensasi dianggap konstan atau tidak
mengalami perubahan.
4.4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui variasi proporsi yang menjelaskan kontribusi pengaruh lingkungan
kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd.
Cabang Solok, maka dilakukan uji koefisien determinasi atau R2. Berdasarkan
hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil
Pengujian Koefisien Determinasi
Variabel
|
Koefisien Determinasi (R2)
|
Lingkungan Kerja dan Kompensasi
|
0,989
|
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa pengujian R2 diperoleh nilainya sebesar 0,989.
Angka ini berarti bahwa adalah lingkungan kerja dan kompensasi memiliki variasi
proporsi yang menjelaskan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja sebesar 0,989
atau 98,9%. Sedangkan sisanya 1,1% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam model penelitian ini.
4.5. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang
Solok
Berdasarkan pengujian empiris ditemukan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai t-hitung variabel lingkungan kerja adalah sebesar 2,152
dengan tingkat signifikansi 0,036 (sig < 0,05).
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan
penelitian Widodo (2007: 9) yang menyatakan bahwa kemampuan lingkungan kerja
memperkuat pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan yang disebabkan
karena karyawan merasa puas dengan keadaan lingkungan kerja. Rasa puas ini
mampu membentuk persepsi yang baik pada diri karyawan karena mereka memiliki
persepsi yang tinggi pada keadaan lingkungan kerja.
Hal ini merupakan indikasi hubungan
personal seperti adanya teman-teman kerja yang baik, adanya kamauan pimpinan
untuk membantu menyesaikan masalah karyawan dan sebagainya. Indikator lainnya
adalah kondisi di tempat kerja seperti kebersihan, aman dari gangguan dan
sebagainya. Demikian juga dengan indikator sarana dan prasarana seperti
tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai, adanya sarana
parkir yang representatif dan sebagianya. Keseluruhan tersebut pada gilirannya akan mampu
membentuk kepuasan kerja di dalam diri karyawan.
Adanya pengaruh antara variabel lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok mengindikasikan
bahwa setiap karyawan yang bekerja pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok ini
harus dapat mengendalikan dirinya dalam bekerja meskipun mereka berada di bawah
tekanan, karena bila karyawan tidak bisa mengendalikan dirinya maka hasil kerja
yang diperoleh juga tidak akan sempurna sesuai dengan yang diharapkan. Selain
itu, setiap karyawan yang bekerja memiliki orientasi terhadap pekerjaan mereka,
bukan didasarkan pada ego yang ada pada dirinya.
Berdasarkan pengujian empiris sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya, juga ditemukan terdapat pengaruh yang
signifikan dan positif antara variabel kompensasi (X2) terhadap kepuasan
kerja pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok. Terbukti dari hasil pengujian hipotesa
di mana nilai t-hitung variabel kompensasi adalah 58,912 dengan
tingkat signifikansi 0,000 (sig < 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
kompensasi dalam suatu perusahaan, maka kepuasan kerja seorang karyawan juga
akan semakin tinggi.
Hal ini senada dengan penelitian Widodo
(2007: 9) yang menyatakan bahwa kompensasi yang diterima karyawan setiap
bulannya meskipun tidak sebesar harapannya, tetapi karyawan sudah merasa
kompensasi yang diterimanya sudah cukup dan layak bila dilihat dari kebutuhan
dasar. Hal ini akan membuat karyawan merasa puas dalam bekerja bahwa kompensasi
yang diterimanya setiap bulan sesuai dengan harapannya. Adanya image yang positif terhadap kompensasi
menunjukkan adanya kepuasan kerja pada karyawan. Di mana kepuasan kerja merupakan
cara pandang seseorang yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaannya,
dengan demikian kompensasi tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan yang dilakukan
karyawan itu sendiri.
Terdapatnya pengaruh antara variabel kompensasi
dengan kepuasan kerja karyawan mengindikasikan bahwa organisasi (perusahaan)
sangat mementingkan kepuasan kerja karyawannya dalam rangka meningkatkan kepuasan
mereka dalam bekerja. Demikian pula halnya dengan kompensasi yang ada pada PT. Suka
Fajar Ltd. Cabang Solok juga ikut menentukan kenyamanan karyawan dalam
njalankan tugas-tugas yang sudah dibebankan kepadanya. Apabila semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan imbalan, maka
pencapaian tingkat kepuasan kerja karyawan akan semakin tinggi dan hal tersebut
akan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan pengujian secara bersama-sama dalam
bentuk uji F, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas yaitu lingkungan kerja dan kompensasi terhadap variabel terikat dalam hal
ini kepuasan kerja. Terbukti dari hasil uji F yang diperoleh nilai sig. sebesar
0,000, angka ini lebih kecil dari tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05
(sig < 0,05). Artinya semakin baik lingkungan kerja seseorang dan semakin mendukung
kompensasi yang dterima karyawan dalam perusahaan, maka kepuasan kerja karyawan
juga semakin tinggi, dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja
selain variabel lingkungan kerja dan kompensasi dianggap konstan.
Bila diperhatikan bahwa kontribusi lingkungan
kerja dan kompensasi dalam menentukan kepuasan kerja karyawan relatif besar,
yaitu 98,9%. Dengan demikian pihak perusahaan senantiasa berupaya untuk
memenuhi kebutuhan karyawan, karena bila kepuasan kerja tercapai, prestasi kerjanya
akan meningkat, keluhan di tempat kerja berkurang, perpindahan karyawan akan
berkurang, yang kesemuanya itu pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi,
efektifitas dan produktifitas perusahaan.
Upaya lain yang dapat dilakukan perusahaan
dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah melalui pelatihan yang
diberikan secara berkala, sebab melalui pelatihan karyawan dapat bekerja lebih
baik. Bila hasil kerjanya berkualitas, tentu target yang diinginkan perusahaan
tercapai dan pada akhirnya mereka akan memperoleh kompensasi yang besar. Secara keseluruhan karyawan perusahaan ini
merasa cukup puas dengan pekerjaan mereka.
V. PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan inti dari penelitian
ini yaitu :
1. Hipotesis pertama yang diajukan
dalam penelitian ini dapat diterima, terbukti dari nilai signifikan sebesar
0,001 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 (sig.
< α0,05), sehingga disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang
Solok.
2. Hipotesis kedua yang diajukan
dalam penelitian ini dapat diterima, terbukti dari nilai signifikan sebesar
0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 (sig.
< α0,05), sehingga disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang
Solok.
3.
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima,
terbukti dari nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan
yang ditetapkan yaitu 0,05 (sig. < α0,05), sehingga disimpulkan
lingkungan kerja dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok.
4. Kontribusi
variabel lingkungan kerja dan kompensasi dalam mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan pada PT. Suka Fajar Ltd. Cabang Solok ditemukan sebesar 98,9%, sisanya
sebanyak 1,1% lagi kepuasan kerja karyawan ditentukan oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
5.2.
Saran
Berdasarkan
kepada hasil yang ditemukan dalam penelitian ini maka dapat diajukan beberapa
saran yang dapat bermanfaat, yaitu :
1.
Berdasarkan temuan dalam
penelitian menujukkan bahwa lingkungan kerja dan kompensasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Oleh sebab itu pihak
perusahaan perlu meningkatkan manajemen yang baik yang senantiasa memberikan
kepuasan kepada karyawan melalui kenyaman dalam bekerja, memberikan kompensasi
yang sesuai, sehingga karyawan merasa senang berkerja dan merasa memiliki
pekerjaan.
2. Diharapkan kepada pihak perusahaan
untuk selalu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kepada karyawannya,
misalnya dengan memberikan solusi terhadap setiap keluhan karyawan, adanya aturan yang jelas dan berlaku umum
dan sebagainya.
3. Diharapkan kepada peneliti
berikutnya untuk meneruskan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain dan
jumlah sampel yang lebih besar lagi, hal ini bertujuan agar diperoleh hasil
penelitian yang lebih tepat lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.
2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung:
Alfabeta.
As’ad, M. 1995. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri. Yogyakarta.
Liberty.
B. Flippo, Edwin.
2006. Manajemen Personalia.
Terjemahan Moh. Mas’ud. Jakarta: Erlangga.
Ghozali,
Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Handoko T., Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hasibuan S.P.,
Malayu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
-------------. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta
: Bumi Aksara.
Istijanto. 2008. Riset
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Juneta Zebua. 2008.
Pengaruh Budaya Organisasi dan Insentif Terhadap Kinerja Staf Rekam Medik Rumah
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Tesis. Medan:
Universitas Sumatera Utara. Dalam http://usu.ac.id. Diakses tanggal 10 April 2010.
Manullang, M. 1994. Manajemen
Personalia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Martiningsih, Ida. 2007. Pengaruh Pengembangan Pegawai Dalam Konteks
Implementasi Online System Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Kinerja
Pegawai Pada PT. Bank Jatim di Surabaya. Tesis.
Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga.
Nachrowi, D.
Nachrowi. 2006. Statistik Multivariate. Jakarta: LPFE
UI.
Nawawi,
Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nitisemito,
Alex S. 2000. Manajemen Suatu Dasar dan
Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Riva’i,
Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Riduwan.
2008. Pengukuran Variabel-variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Robbins SP.
2001. Perilaku Organisasi: Konsep,
Kontroversi, dan Aplikasi. Jilid 1. Edisi Delapan. Edisi Bahasa Indonesia,
Pearson Asia Education, Pte., Ltd.. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Ruvendi,
Ramlam. 2005. Pengaruh Imbalan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Balai Besar Industri Hasil
Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah Binaniaga. Vol 01 No 1 Tahun 2005. Dalam http:// www.puslit.ac.id. Diakses
tanggal 10 Januari 2011.
Sedarmayanti. 2001. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandor Jaya.
Sugiyono. 2004. Metode
Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Vemmylia. 2009. Pengaruh
Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
PT. PLN Cabang Binjai. Skripsi.
Medan: FE USU. Dalam http://www.repository.usu.ac.id. Diakses tanggal 11
Januari 2011.
Widodo, Parwoto. 2008. Pengaruh Lingkungan Kerja Pada
Hubungan Antara Kompensasi dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Studi pada
Kantor Pelayanan Pajak Salatiga. Jurnal
Penelitian. Dalam http:// www.puslit.ac.id. Diakses tanggal 10 Januari
2011.
Yeno, Srie, dkk. 2004. Analisis Pengaruh Insentif, Motivasi, Disiplin Kerja dan Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Banyumas. Jurnal Manajemen. SMART:
Vol. 1 No. 2 Mei 2004: (p.89-104). Dalam http://digilib.org.id. Diakses
tanggal 10 April 2010.